Parade Puisi
Jangan Menghukum Rindu
Bila masih ada rasa rindu
Mengapa kau ragu kembali padaku
Lupakanlah permasalahan itu
Yang bias menyiksa antara cintaku dan cintamu
Untuk apa kita harus menghukum rindu
Bila setiap detik ingin bertemu
Dulu kau berjanji untuk setia
Dan takut nila kehilangan cinta
Dirimu berkata cuma diriku saja
Bila hati suka mengapa berpaling muka
Sedangkan hatiku tulus terbuka
Ambillah hikmahnya dan buanglah buruknya
cipt: Nur Khasanah
Ayah
Ayah....
Ku sangat rindu belaian kasih sayangmu
Ku sangat rindu tawamu
Tapi kini engkau telah tiada
Bagai matahari yang merampas jantungku
Ayah...ayah...ayah...
Diaman lagi kutemukan semua itu
Saat kau menutup mata
Terlinang air mata di pipi
Dan tak bisa ku terima semua ini
Tapi kau ayah
Akan selalu ada di hatiku
Untuk selama-lamanya
cipt: Andriani Hamzah
Sebuah Perjuangan
Beribu-ribu jiwa telah berkorban
beratus-ratus tahun dalam kekangan
Penjajah datang merampas kekayaan
Merah putih dikibarkan, nyawa menjadi taruhan
Perjuangan tiada henti
Demi menjunjung tinggi bangsa ini
Semangat yang menyertai
Bangkitlah para pemuda pemudi bangsa
gapai dan raihlah cita-cita
Demi sebuah perjuangan
Yang takan binasa
dan selalu terkenang
cipt: Ritmika
Jangan Menghukum Rindu
Bila masih ada rasa rindu
Mengapa kau ragu kembali padaku
Lupakanlah permasalahan itu
Yang bias menyiksa antara cintaku dan cintamu
Untuk apa kita harus menghukum rindu
Bila setiap detik ingin bertemu
Dulu kau berjanji untuk setia
Dan takut nila kehilangan cinta
Dirimu berkata cuma diriku saja
Bila hati suka mengapa berpaling muka
Sedangkan hatiku tulus terbuka
Ambillah hikmahnya dan buanglah buruknya
cipt: Nur Khasanah
Ayah
Ayah....
Ku sangat rindu belaian kasih sayangmu
Ku sangat rindu tawamu
Tapi kini engkau telah tiada
Bagai matahari yang merampas jantungku
Ayah...ayah...ayah...
Diaman lagi kutemukan semua itu
Saat kau menutup mata
Terlinang air mata di pipi
Dan tak bisa ku terima semua ini
Tapi kau ayah
Akan selalu ada di hatiku
Untuk selama-lamanya
cipt: Andriani Hamzah
Sebuah Perjuangan
Beribu-ribu jiwa telah berkorban
beratus-ratus tahun dalam kekangan
Penjajah datang merampas kekayaan
Merah putih dikibarkan, nyawa menjadi taruhan
Perjuangan tiada henti
Demi menjunjung tinggi bangsa ini
Semangat yang menyertai
Bangkitlah para pemuda pemudi bangsa
gapai dan raihlah cita-cita
Demi sebuah perjuangan
Yang takan binasa
dan selalu terkenang
cipt: Ritmika
No comments:
Post a Comment