Model-model kepemimpinan politik.
1. Model atribut kepribadian
Pada model ini saya selaku penulis memberi contoh seorang
gubernur yaitu jokowi, iya merupakan salah satu tokoh pada model ini karena ia
mempunyai kepribadian yang kuat, kemampuan dalam mengatur kepemimpinannya di
perintahan juga sangat hebat. Seperti yang di sebutkan pada sumber bahan bahwa
faktor kepribadian adalah salah satu penentu utama dalam tingkah laku poltik
yang akan di tampilkan dalam kepemimpinannya. Biasanya model ini dapat di uji
pada seorang pemimpin ketika menangani berbagai permasalahan apakah dia
konsisten pola fikirnya atau tidak, kepribadiannya baik atau tidak, maju atau
tidak itu dapat kita analisis. Namun setelah kita lihat sekrang seorang jokowi
dalam menangani permasalahan yang ada pada jakarta cukup konsisten, dalam
pengaturannya, dalam kepemimpinannya, muncul pertauran dan ciri khas sendiri di
banding dengan pemimpin-pemimpin lainnya. Jokowi di hadapkan pada persoalan
apapun ia tetap saja seperti biasanya dalam menanggapinya yaitu santai, cepat
di laksanakan, control secara langsung, di analisis, dan tidak grusa grusu,
bawahannya pun di disiplinkan oleh jokowi termasuk peraturan peraturannyapun
sangatlah tidak terfikir oleh orang. Setelah kita telusuri perjalanan
hidupnyapun memang ia seorang pekerja keras, mental kuat, santai dan tegas,
sejak dulu ia seperti itu sampai sekarangpun seperti itu jadi menurut saya
jokowi masuk dalam model ini.
Selain jokowi, wakilnyapun yaitu ahok juga dapat masuk
dalam model ini karena seperti yang kita tahu bahwa ahok adalah orang yang
mempunyai kepribadian tegas, disiplin, dan cepat tanggap. Dari pertama ia
menjabat sampai sekarangpun relatif tetap dan tidak berubah dalam
kepemimpinannya, jadi ia dapat masuk dalam model ini juga seperti jokowi.
2. Model pemimpin dan pengikut
Pada model ini dapat diartikan pertukaran juga karena
dapat pemimpin yang dominan, pemimpin peka terhadap permasalahan yang ada atau
bahkan bawahan yang dominan dibandingkan pemimpinnya.
Menurut saya pada model ini yang cukup cocok adalah SBY
karena dalam pemimpinannya pada dua periode ini kita dapat melihat bahwa SBY
kadang kala dominan dan mengatur semuanya dengan pemikirannya, kadang kala ia
juga menawarkan berbagai solusi yang ingin di putuskan, dan kadang kala pula
SBY di beri arahan oleh bawahannya untuk mengambil keputusan. Namun sekarang
sekarang ini SBY lebih cenderung di arahkan oleh bawahannya karena memang SBY
kurang tegas dan cepat tanggap dalam mengatur atau menanganai sesuatu, sering
kali bawahannya yang menyampaikan pendapat pendapatnya terlebih dahulu baru nanti
SBY menanggapi. Contohnya dalam kasus penyadapan, ia sangat bertele-tele dalam
menanganinya, malahan bawahannya atau lembaga-lembaga lain yang cendurung
merespon cepat baru SBY mengikuti. Jadi menurut saya SBY bisa di kategorikan
pada model kepemimpinan ini.
3. Model faktor konteks
Menurut saya pada model ini contoh tokohnya adalah
habibi, yang mana presiden ini menggantikan jabatan dari soeharto yang telah di
lengserkan. Pada peristiwa lengsernya soeharto disitu terjadi krisis legitimasi
yang mana masyarakat sudah tidak mengakui ssoeharto atau menghendaki soeharto
menjadi presiden, soehartopun mundur. Setelah itu dalam upaya mengembalikan
legitimasi masyarakat maka di angkatlah b.j habibie menjadi presiden dalam
konteks atau keadaan tertentu yaitu pada saat krisis legitimasi . jadi menurut
saya pada model ini paling cocok contoh tokohnya adalah habibie.
4. Model integratif
Pada model ini adalah model kepemimpinan yang dianggap
paling baik karena merupakan gabungan dari ketiga tadi, dan menurut saya contoh
tokohnya yang paling pas adalah kembali ke gubernur jakarta yaitu jokowi,
karena memang dalam pelaksanaan gebrakannya ataupun program-programnya pasti
tidak lepas dari bawahannya ataupun lembaga lain yang membantu ataupun memberi
saran, namun jokowi tetap tidak lepas tangan menyerahkan program kerjanya
kepada bawahannya namun tetap pada kendali tangannnya dan pemikirannya yang
mengatur jalannya semua. Adanya kebijakan, perubahan peraturan, perubahan tata
tertib lalu lintas pastinya jokowi telah mendapat usulan dari lembaga lembaga
yang bersangkutan, bukan hanya dari pemikirannya sendiri. Setelah mendapat ia
langsung merespon dengan cepat melalu kepribadiannya lalu mengatur segalanya
sesuai yang di rencanakan dan yang telah di sepakati bersama sebelum akhirnya
di putuskan tegas oleh komando jokowi. Jadi menurut saya jokowi bisa termasuk
tokoh pada model ini.
No comments:
Post a Comment